Jumat, 02 September 2011

Batubara RI Mahal, Pembangkit India Terancam


 Pemerintah India mengaku kenaikan harga komoditas batubara di Indonesia telah memukul industri pembangkit listrik di negaranya. Hal ini terjadi karena kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah Indonesia.

"Beberapa perusahaan pembangkit listrik kini menghadapi persoalan kenaikan harga batubara impor setelah pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan baru," kata Menteri Energi India KC Venugopal seperti dikutipVIVAnews.com dari laman ndtv.com, Jumat, 2 September 2011.

Saat ini sejumlah perusahaan pembangkit listrik India maupuan anak perusahaan telah mengakuisisi sejumlah tambang batubara di Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan.

Ketentuan terbaru yang dikeluarkan pemerintah Indonesia baru-baru ini memang melarang penjualan batubara termasuk kepada perusahaan terafiliasi jika menggunakan harga patokan dibawah harga internasional. Peraturan baru tersebut juga mensyaratkan seluruh kontrak penjualan untuk ditinjau ulang pada bulan ini.

India saat ini sudah memasang target tingkat elektrifikasi per tahun sesuai dengan kinerja dari pembangkit listrik yang ada serta program perawatan. Pasokan listrik yang baru diharapkan diperoleh dari program pembangunan pembangkit listrik baru, serta pembangkit lain yang menggunakan bahan bakar bertenaga BBM dan air.

Kenaikan harga batubara Indonesia ini betul-betul membuat khawatir sejumlah perusahaan di India. Sejumlah perusahaan seperti Tata Power dan Reliance Power bahkan diketahui sudah menyurati Menteri Energi India.
Kedua perusahaan itu telah meminta Menteri Energi India untuk mengizinkan mereka menaikan tarif dari proyeknya di Mundra (Gujarat) dan Krishnapatnam (Andra Pradesh). sebagai dampak dari kenaikan harga batubara Indonesia yang membuat proyek itu menjadi lebih mahal.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites